Kamis, 15 Maret 2012

Kamis, 15 Maret 2012

13:43  Struktur BHIT di group Bhakti,.
Bhakti Investama merupakan holding company, yang mempunyai anak perusahaan atau
 4 'sectors'
1.Sektor ke-1 (media) di sini kita kenal yg namanya Global Mediacom Tbk alias BMTR

2. Sector ke 2 (financial) di sini ada PT Bhakti Capital Indonesia Tbk atau yg kita lebih kenal dengan BCAP

3. Sektor ke 3 (Oil, Gas, Mining)
Divisi nya ada 3, mining sendiri dengan bendera PT Bhakti Coal Resources, kemudian Oil & Gas Block [in Papua] terus ada ‘mutiara dalam lumpur’ coal project & infra in east Kalimantan ,

4. Sector ke 4 yg membidangi portofolio investment, cucu BHIT di sini adalah PT MNC Sky Vision dan PT Global Transport Services beserta Investments lain nya.

Setelah kita tau sector ke 3 dan ke 4 mari kita telaah anak BHIT yg pertama dan kedua. Seperti tadi sudah disinggung. The 1st sector adalah Media.
  Ada apa di sini?
  Anak2 BMTR sendiri ada beberapa, sebagai sub holding, PT Global Mediacom Tbk membawahi content and advertising based media [MNC] lalu kita kenal di sini RCTI yg besar & terkenal itu, lalu ada Global TV, SindoTV belakangan ini yg berlangganan Cable TV tentu tidak asing lg dengan MNC TV yg dari hari ke hari semakin banyak pelanggan nya.
MNC Pictures, Star Media Nusantara, lalu MNC Pictures dan macam2 MNC Channels, tentu pasar modal dan pelaku pasar sudah sangat tidak asing dengan tayangan MNC Business setiap malam yg membahas tentang pasar saham Indonesia .
Nah ini semua ada lah tayangan melalui jaringan television. Yg melalui media cetak pun banyak. Salah satunya seputar Indonesia dan tabloid / magz, di jaringan radio , group Bhakti pun punya MNC Networks. Selain itu seperti sudah disinggung di awal: di sector finance, di bawah BCAP ada 4 perusahaan lagi. Yaitu MNC life [u/ asuransi], lalu MNC asset [ investment management], kemudian ada MNC finance [consumer finance] dan semua yg sudah kita sama2 kenal MNC securities [sekuritas -> doeloe namanya Bhakti Securities]



Thursday (15/03) Early BIRD Fundamental Prespective (Edwin Sebayang-MNC. Securities)

Setelah naik tajam Selasa, semalam Wall Street berjalan teratih-tatih utk menemukan kembali jati dirinya walaupun pemerintah AS mengatakan kondisi perbankan AS kedepannya akan lebih performed setelah dilakukannya Stress Test terlebih didukung pendapat analyst perbankan terkenal Dick Bove yg mengatakan saham perbankan AS berpotensi naik 25% kedepannya, tetapi pelaku pasar tidak memakan umpan tsb mengakibatkan Dow hanya naik tipis +16.42 poin (+0.12%) ditengah naiknya The CBOE Volatility Index sebesar +4% ditutup pd level 15.31 sbg respons memproteksi atas risiko penurunan ditengah Downgrade-nya Outlook Inggris mjd Negative.

Dilain pihak, akibat penguatan US Dollar atas Yen dan Euro mengakitkan kejatuhan kejatuhan tajam harga minyak -1% & emas sebesar -3% mendekati level USD1600/troy ounce spt tercantum dalam BIRD Outlook 2012". 

Bursa Indonesia ES perkirakan masih berpeluang mengalami kenaikan tipis akan tetapi mulai diwarnai aksi Profit Taking seiring makin meluasnya Aksi Penolakan kenaikan BBM Premium dan Terkuaknya kembali Kasus Penggelapan dana nasabah dalam jumlah besar diduga sebesar Rp 100 miliar oleh 1 Pimpinan Cabang Sekuritas Papan Menengah di Medan ditengah pemberlakuan RDI.
   
DOW 13194.1 +0.12%
NAS 3040.73 +0.03%
S&P 1394.28 -0.12%
OIL 105.64 -1%
GOLD 1642.4 -3.05%
NICKEL.19575. +0.64%
TIN.23800 +1.28%
CPO 3376. +0.54%  
TLK.29.58 (Rp.6775)
IIT.29.38 (Rp. 5380)
IDR Rp 9.160

Thursday IDX Range: 4022-4070

BUY: ASII, SMGR, LSIP, BBCA, CTRA, MAPI, BMRI, UNTR, BBRI, SMCB,  AALI, ADRO. BWPT (Disc On)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar