Senin, 27 Februari 2012

Senin 27 Feb 2012

15:05  Analisa bbm vs saham bank otomotif thn 2005: Sudah terjadi dan masih berlangsung tekanan jual atas saham bank otomotif. Hal yg sama juga terjadi pada 2005 saat harga premium naik dari Rp2400 menjadi Rp4500 (+87%) per tgl 1 Oktober 2005.

Saham ASII pun turun 38% dimulai sejak akhir Agustus 2005 dan bottom pada 28 September 2005. Setelah itu saham ASII naik terus dan tidak pernah turun lagi.

Skrg ASII sudah turun 15%, belum tau kapan harga BBM akan mulai naik dan berapa besar kenaikannya.


13:40 S&P Revises Berau Coal Energy Outlook To Positif; Notes Rated 'BB-'


10:38 Lapkeu Q4 - 2011
PTBA + 50%
HERO + 23%
BBRI + 23,28%
INCO - 24%
TOWR + 283%
KLBF + 1%
BCIC +49%
MNCN +47%
BDMN +16%
ADMF +13%


10:30  Bumi Resources acquired an 80% stake in Zurich Assets International Ltd, which owned a 44% stake in DEWA, back in January 2009 at a price of US$218mn. The acquisition implied a value of US$619mn for DEWA on 100% basis, or an equivalent share price of Rp255. DEWA then did a Rp650bn rights issue in December 2009, which could have resulted in a dilution for Zurich Assets International, to 28.8%.The US$619mn price tag for DEWA back in January 2009 may reflect the replacement value of DEWA’s fleet of mining equipment, mostly Komatsu, Hitachi, and Terex (Germany).

If DEWA has the expertise and execution capability (a big IF still), the company’s prospect appears very promising (the Bakrie group controls a big share of coal reserves in Indonesia). DEWA has been doing internal consolidation for the past three years (the same amount of time needed by Cipta Kridatama and Petrosea to clean-up), so maybe, just maybe, now it’s the time for them to show what they are capable of achieving.


10:02  Senin ini masih akan menjadi hari yang berat untuk investor di bursa saham Jakarta dan seharusnya juga bursa kawasan. Harga minyak telah menembus $109 per barrel sementara hasil meeting negara-negara G-20 belum memberikan solusi konkrit untuk mengisi kas IMF. Investor di Jakarta juga masih menunggu berapa besar kenaikan harga BBM karena akan menentukan target inflasi 2012. BI telah mengindikasikan bahwa kenaikan diatas Rp1000 akan memicu inflasi diatas target pemerintah 5,5%.

G-20 akan membawa usulan untuk menyetor modal tambahan ke IMF pada April mendatang. Sementara Eropa baru akan membahas soal ESM dan EFSF serta besarnya dana keduanya pada Maret. Kedua agenda ini tidak menyebutkan tanggal pasti, sementara dalam EU summit 1-2 Maret nanti mungkin juga belum menghasilkan solusi konkrit.   Lalu Senin ini, investor akan menantikan voting parlemen Jerman untuk memberi persetujuan bailout €130 miliar kepada Yunani. Sedikitnya 12 anggota parlemen koalisi Merkel akan menolak bailout, jika jumlahnya meningkat menjadi 20 anggota, maka Merkel butuh tambahan suara dari anggota oposisi.

Pada Maret nanti, saatnya para pengembang dan perbankan melaporkan transaksi properti diatas Rp500 juta seperti amanat UU No.8 2010 tentang pencucian uang. Bersama tekanan inflasi, hal ini dapat menjadi sentimen negatif di sektor properti. Tekanan jual atas saham super big-caps ASII juga sepertinya belum berakhir yang technically masih berpotensi turun kesekitar level Rp64000. Investor sebaiknya tidak terjebak dalam kondisi market seperti ini dan kehilangan peluang untuk memperoleh harga terbaik di saham-saham favorit untuk antisipasi rebound pada saatnya nanti.

(By: Khrisna DS)
--------------------------------------------------------
PERSONAL VIEW on 27.02.12
On Global Market
Data ekonomi AS masih mjd penopang kuat atas rally bursa AS yg tjd selama hampir dua pekan berturut2.  Minggu ini trigger penguatan dr data ekonomi akan disumbangkan o/ penjualan mobil, ISM Manufaturing serta pidato Ben Bernanke ttg semiannual testimony ttg monetary policy utk Congress.

Spt biasa, kenaikan indeks yg panjang akan dibayangi oleh sentimen negatif. Tensi politik yg tinggi di Iran, fluktuasi harga minyak mentah; prog. pinjaman khusus ECB senilai lbh dari €400milyar, LTRO, yg akan dibahas pd hari Rabu serta pertemuan menkeu G-20(dgn agenda Pinjaman IMF tambahan bagi krisis Eropa) di Meksiko pd akhir pekan minggu ini diprediksi akan mjd 'excuse' market utk konsolidasi.

Bursa Eropa turun pekan silam krn concern Investor atas potensi resesi Eropa, serta kemampuan Yunani m'implementasikan kebijakan ekonomi yg disyaratkan berbarengan pemberian paket penyelamatan seri ke-2 senilai €130 Milyar.

On Regional Market
Pergerakan bursa saham di kawasan Regional berada diteritori positif,Shanghai Composite Index (+3.5%) dipicu oleh kebijakan menurunkan bank reserve requirements; bursa Jepang selama 3 pekan positif, Nikkei 225 ditutup(+2.8%), S&P/ASX 200(+2.6%), sdgkan Kospi Index slip (0.2%).

On Currencies & Commodities
Mata uang Euro kembali b'gerak positif sjk bantuan Yunani digelontorkan, selama sepekan naik 2.3% menjadi 1.3449, kenaikan tertinggi sjk bln Dec thn lalu. Lanjutan penguatan diperkirakan msh akan berlangsung hingga pekan depan.

Pasar komoditas ikut terapresiasi, reli terpanjang dlm 10 bulan terakhir yg dimotori oleh Industri Metal & Minyak mentah. The Standard & Poor’s GSCI Spot Index dari 24 raw materials naik 1.1% mjd 715.52. Sanksi atas Iran menimbulkan gejolak harga, WTI (+6%) mjd $109.77; Brent (+5%) mjd $125.47.

Mskpn tjd kontraksi, namun secara besaran, sentimen ekonomi skrg tlh mengalami stabilisasi dg level yg rendah disertai oleh tekanan di financial market yang jauh berkurang.

 On JCI
IHSG turun ke level terendah dlm 7 pekan terakhir dipicu concern pelaku pasar atas inflasi yg diakibatkan oleh penyesuaian harga BBM bersubsidi yg diwacanakan presiden SBY-pd tgl 22 Feb yg lalu-akan mulai berlaku dibulan April thn ini. Utk jangka pendek, naiknya harga BBM akan berpengaruh langsung thdp sektor rill & pasar modal krn selain inflasi, ekses biaya bunga serta melemahnya daya beli masyarakat akan menyumbang porsi koreksi terutama pd transaksi saham. Pd thn 2008 ketika penaikkan harga BBM 28% inflasi YOY bergerak naik 8%, sedangkan rencana kenaikan harga BBM thn ini diperkirakan 33% yg berpotensi akan mengerek inflasi mjd 7,7% di akhir 2012.

Utk bulan Feb'12, perkiraan laju inflasi berada dikisaran 0.3%-0.4% dgn dominasi kenaikan harga bahan pangan serta kenaikan biaya produksi utk sektor industri imbas dari harga minyak dunia yg naik scr signifikan.

Ditutup koreksi IHSG, (-1.6%) ke level 3894.56, dgn value Rp5.806 triliun. Saham berbasis manufactur, perbankan & konsumsi mjd lagging mover atas penurunan indeks. Tercatat, saham ASII (-3.7%); BMRI (-3.2%), GGRM (-3.17%) memasuki level terendah sjk tgl 9 Januari yg lalu. Indeks LQ45 terdepresiasi (-1.94%) ke level 671.649.

Selain laporan keuangan Q4/11, minimnya berita positif akan berpotensi mendorong pergerakan Indeks ke kisaran 3850-3954.

On Stock Pick
Pasar Modal senantiasa bergerak lbh awal mengantisipasi kebijakan yg akan diambil.  Sektor komoditas akan memanfaatkan momen ini utk menaikkan kinerjanya.

Buy On Weakness
MANUFACT: ASII, UNTR
FIN:  BBRI, BMRI, BBNI,BJBR
CONS.: GGRM,INDF, KLBF
INFRAST: TLKM, JSMR,SMGR, WIKA
MINING: PTBA,PGAS,BUMI,HRUM,TINS
TRADE: AKRA, CPIN
PROPERTY: SSIA, ASRI

17 Feb - 24 Feb'2012:
IDR:    9028 - 9070
IHSG: 3976.54 - 3894.56
Nett Sell Foreigner: 978.88 Milyar

JCI for today:
Support:      3850 ; 3830
Resistance: 3921. ; 3959
USD/IDR:     9050-9100   

"Selamat berkarya & berinvestasi"
(By:Cynthia.Source: BN,CNBC,BI,Kontan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar