Selasa, 01 Mei 2012

Selasa 1 mei 2012

15:11 Gita Wirjawan Menentang Batubara Kena Pajak Ekspor
Rista Rama Dhany - detikFinance


Jakarta - Pemerintah sedang gamang mengeluarkan aturan pajak material dan bea keluar untuk bahan-bahan mineral tambang yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat ini pemerintah masih mengkaji apakah pengenaan bea keluar atau pajak ekspor dikenakan untuk batubara atau non batubara saja.

"Tujuannya pengenaan bea keluar agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi dahulu, tetapi masalahnya jangan sampai batubara juga dikenakan bea keluar," ujar Gita di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (1/5/2012).


14:02  Manufaktur China Capai Level Tertinggi Sejak 13 Bulan
Data resmi hari ini menunjukkan aktivitas manufaktur China di bulan April meningkat ke level tertinggi dalam 13 bulan terakhir.

14:00   PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) membukukan laba bersih pada Quarter 1 2012 sebesar 110,7 miliar. Hal ini kurang baik bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 yang berhasil mencetak keuntungan sebesar 163,4 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 22.40 per lembar.


13:44  PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) membukukan penjualan bersih Q1 sebesar Rp 504 miliar naik 67% dr 2011 Rp 302 miliar dengan laba bersih Q1 Rp 25,6 miliar, EPS Q1 Rp 6,39 full year EPS Rp 25,56 ditambah dgn pertumbuhan generik dari proyek pemerintah dalam meningkatkan supply ke PLN dan pertumbuhan property maka proyeksi tahun 2012 laba bersih KBLI akan meningkat 30% dengan EPS Rp 38 dan PE 4,2X target price Rp 400



13:15  INILAH.COM, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) meraih laba bersih Rp222,7 miliar di kuartal pertama 2012 dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp117,6 miliar.

Dalam keterangan resmi perseroan, Senin (1/5/2012) disebutkan kenaikan harga rata-rata penjualan kawasan industri inilah yang memacu kenaikan signifikan laba bersih konsolidasi perseroan. Penjualan lahan industri seluas 43,5 hektar pada kuartal pertama 2012 dengan harga rata-rata penjualan senilai US$84,4 per meter persegi atau secara total membukukan penjualan lahan industri senilai Rp335,9 miliar dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp519,3 miliar.


11:47  Keluar Dari Marginable Stock
1 BKSL BKSL
2 ELTY Bakrieland Development Tbk ======== 75 % (masuk dalam LQ45)
3 KRAS Krakatau Steel (Persero), Tbk ======= 100 % (masuk dalam LQ45)
Masuk dalam Marginable Stock
1 ENRG Energy Mega Persada, Tbk ======= 75% (masuk dalam LQ45)
2 PNLF Panin Financial, Tbk ====== 100


11:44   PSAB LAPORAN KEUANGAN 1Q 2012 DIUMUMKAN KAMIS; LABA BERSIH PERKIRAAN NAIK JADI $30 JUTA (RP275 MILYAR) EPS 2012  RP1455/SAHAM; P/E RATIO ON 2012 EPS: 2,5 X VS 12 X ASIAN RIVALS. TP: 12 X 1455 = RP12100/SAHAM


11:06 DJ Indonesia Apr Core Inflation +4.24% On Year Vs+4.25% On Year In Mar
*DJ Indonesia Apr CPI +4.50% On Year; +4.43% Expected


10:52  ELTY Laba (rugi)  Rp. (87.628.992.182 )  vs  48.090.901.649

10:52  RI Raja 500:250 IDR 677


10:38  ASRI: Alam Sutera (ASRI) posted a 118% yoy increase of net profit to become Rp345.36b in 1Q12, it represented 38% of FY12 consensus. Revenue increased by 63.4% with the biggest sales contributor came from Pasar Kemis project


10:32  VIVAnews - Rencana akuisisi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) oleh DBS Group Singapura sempat diisukan batal. Namun, DBS Group Holdings Ltd (DBS) mengklarifikasi bahwa proses akuisisi tetap berjalan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Senin 30 April 2012, DBS menjelaskan bahwa pemberitaan di sebuah media bisnis berskala internasional itu tidak tepat bahkan keliru.

Kekeliruan ini berasal dari kesalahan terjemahan dari kutipan yang dimuat di salah satu newswire internasional. "Pernyataan yang dimuat itu adalah DBS Group Holdings Ltd. (DBS) will hold off on making acquisitions for the next one to two years following its US$7.2 billion offer for PT Bank Danamon Indonesia, Chief Executive Officer Piyush Gupta said," kata Group Strategic & Marketing Communications DBS.



09:57  BLOOMBERG salah TAFSIR penyataan DBS :

Kekeliruan Bloomberg berasal dari kesalahan terjemahan dari kutipan pernyataan Chief Executive Officer DBS Piyush Gupta. "Untuk hal tersebut Bloomberg telah menyampaikan permintaan maafnya kepada DBS," ujar manajemen DBS mengklarifikasi Bloomberg.

Menurut siaran pers DBS, CEO DBS Piyush Gupta hanya mengatakan setelah mengakuisisi Bank Danamon maka tidak ada rencana lagi bagi DBS untuk melakukan akuisisi terhadap bank lain dalam rentang waktu antara satu hingga dua tahun. "Jadi bukan penundaan akuisisi Bank Danamon," tukasnya.

Bloomberg kemarin melaporkan Grup DBS Holding Ltd akan menunda niat mengakuisisi saham PT Bank Danamon Tbk senilai US$7,2 miliar dalam waktu satu tahun hingga dua tahun seperti disampaikan Chief Executive Officer grup DBS Holdings Ltd, Piyush Gupta. Dilaporkan, akuisisi saham Bank Danamon telah diajukan pada 2 April 2012 lalu. Bila akuisisi tersebut terjadi maka pengambilalihan saham Bank Danamon ini termasuk akuisisi saham perbankan yang terbesar di Asia Tenggara. Akuisisi tersebut akan memberikan grup DBS memiliki 3.000 cabang di Indonesia. "Kami melakukan hal itu selangkah demi selangkah, dan itu membutuhkan beberapa waktu untuk mengintegrasikan dan mengambil nilai yang diinginkan dari Danamon dan kami tidak akan berada di pasar mencari peluang lain," kata Gupta.



MASA 1Q NET PROFIT FELL 73% TO IDR17.5 BLN FROM IDR66 BLN

1 komentar: