Kamis, 07 Juni 2012

Kamis 7 Juni 2012

15:16   good news from coal

Pemerintah tidak  memiliki gagasan untuk mengenakan bea ke luar bagi  batubara, melainkan hanya akan mengatur  alokasi peruntukannya sehingga berimbang antara  ekspor dan terpenuhinya  pasokan di dalam negeri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan  batu bara diperlukan untuk menjadi energi pembangkit untuk alokasi tambahan listrik, yang memang dibutuhkan di dalam negeri. (bisnis/uth) 


14:43   Indonesia Has No Plan to Impose Duty on Coal Exports: Minister
2012-06-07 07:11:01.86 GMT
By Agus Suhana
     June 7 (Bloomberg) -- The Indonesian energy ministry has no plan to impose a duty on coal exports or “ban” exports of the fuel, Energy Minister Jero Wacik said, reiterating his ministry’s statement on April 17.
     “I am in charge of this sector,” Wacik told reporters in Jakarta today. “I never said there will be an export duty for coal. I never said I will ban coal exports.”
     The government seeks to control coal exports to balance between domestic supplies and overseas shipments, he said.


11:11  Asing net buy 57 B


11:02  RAJA katanya mau beli saham perusahaan tambang emas di sulawesi; resources 8000 ton emas; TP3000


11:00  Bloomberg
June 6, 2012

Indonesian Power Plants to Buy 63 Million Tons of Coal This Year

By Yoga Rusmana and Fitri Wulandari

Coal-fired power stations in Indonesia agreed to buy 63 million metric
tons of the fuel this year, about 10 percent more than forecast
consumption to minimize outages, according to the state electricity
firm.

Indonesia will need an estimated 57.3 million tons of coal in the
country’s power plants this year, said Helmi Najamuddin, head of the
coal division at Jakarta-based PT Perusahaan Listrik Negara, in an
interview yesterday.

“Our contracts must be higher than demand to avoid any possible supply
disruption,” Najamuddin said at the Coaltrans Asia conference in Bali,
Indonesia. About 23 companies will supply the fuel to Listrik Negara
and independent producers.



09:57  GIAA fr Bahana/DX: Recommendation & valuation: High local exposure; BUY-IDR820 TPWith external volatility, we continue to like GIAA’s substantial domestic exposure with 80% of its revenue catering to the local market.  This coupled with lower oil prices will result in sustainable share price outperformance (exhibit 4).  Our TP of IDR820 reflects Adj. EV/EBITDAR of 6.9x, closer to the valuation of its Chinese counterparts (exhibit 6).  BUY on 21% upside. (Selengkapnya email)



LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
Investor Reference 7 Jun 2012

"We need more Europe, not less." Itu adalah semangat yang diusung oleh Merkel kedalam EU summit 28 Juni mendatang. Merkel berulang kali mengatakan, Eropa membutuhkan tidak hanya currency union, tapi juga fiscal union, joint budget policy dan political union. PM Jerman ini juga menjanjikan EU summit nanti akan menghasilkan master plan untuk masa depan Eropa yang lebih baik.

Keyakinan bahwa para pemimpin Eropa akan berbuat sesuatu untuk meredam krisis, seperti yang sudah-sudah, memicu lonjakan indeks bursa saham global semalam. Begitupun di Amerika, setelah merespon negatif data payroll yang rendah, kini investor mulai berharap The Fed akan melakukan sesuatu yang lebih dari biasanya. Sesuatu yang mungkin serupa dengan Operation Twist, atau stimulus dalam bentuk yang lain, pada FOMC 19-20 Juni mendatang.

Di Jakarta, keberanian investor juga telah muncul dalam dua hari terakhir dengan memungut kembali saham-saham berkualitas yang lama terpuruk, termasuk coal stock. Report analis sangat berperan dalam hal ini, salah satunya adalah CLSA. Mereka menyebut harga coal, telah mencapai bottom-nya dilevel $80/ton karena ini adalah cost price industri coal mining baik domestik maupun di Australia. Level $80 juga setara dengan $72 saat krisis 2009 silam. CLSA memberi rating underperform atas ADRO karena menganggap akuisisi tambang greenfield BEP terlalu mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar