Senin, 22 Agustus 2011

Senin 22 Agustus 2011

14:52   Dow fut + 50, HSI Ijoo...

13:30  dow fut minus 26

13:25  korea membaik dari minus 6.2% ke 2%


12:08  Bernankee mau bicara tgl 26 ini smoga resultnya bagus...

11:44   GR crossing UNSP di 385, 129871 lot


11:39  BREAKING NEWS. CLSA " ADRO " TP 2800 today report. Ow


11:23  Dampak peperangan di libya. Akan membawa angin segar untk bursa eropa. 
 Qadafi dipastikan akan menyerah minggu ini.

11:22  MORGAN STANLEY EXPECTS INDONESIA MSCI INDEX TO GAIN 15% IN 2012, UP 1500% FROM 1% IN 2011


10:45  Agenda 22 Agustus
Cum Dev LPPF 14, AKRA 200 
RUPSLB BDMN, META
RUPS LPPF 
Lap Keu BUMI


09:48  Regulator AS akhir pekan lalu menutup tiga bank lagi, sehingga total bank gagal
di AS mencapai 68 buah.Sebuah bank besar di Florida, Lydian Private Bank yang
berbasis di Palm Beach, adalah kegagalan bank terbesar kelima tahun ini berdasarkan
aset. Kemudian bank kecil di Georgia, First Southern National Bank yang berbasis di Statesboro,
menjadikan bank gagal di negara bagian ini menjadi 17 buah.

Kantor Comptroller of the Currency menutup kedua bank tersebut. Sabadell United Bank setuju
mengambil alih Lydian, sementara HeritageBank of the South, unit dari Heritage Financial Group Inc,
mengatakan akan mengambil alih First Southern


09:47  Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meminta China tidak perlu
khawatir atas masalah utang yang melanda negaranya. Uang milik China
dari perdagangan obligasi AS pun dinyatakan masih aman.

Jaminan itu dilontarkan Biden saat bertemu dengan sejumlah mahasiswa
China. Pertemuan itu merupakan bagian dari tur Biden selama empat hari
di Tiongkok, yang berakhir Minggu, 21 Agustus 2011. Biden mengakui bahwa
AS sedang bermasalah di sektor keuangan.


09:26  Bumi, which the politically connected Bakrie family and Nathaniel Rothschild control via London-listed Bumi Plc , plans to repay the first $600 million tranche of a $1.9 billion loan to the China Investment Corporation (CIC) in October.

---------------------------------------------------------
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) has set the exercise price of preemptive rights issue at Rp4,300 per share, entitling the bank with a total proceed of Rp4.99 trillion.
Bank Danamon aims to hold the rights issue of 1.16 billion new shares with holder of 1,000 existing rights to entitle 138 rights to buy new shares. Each one rights will enable the holder to buy one new share. The Bank plans to seek approval from shareholders meeting scheduled on August 24 2011.
Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd and Deutsche Bank AG, Hong Kong are acting as standby buyers for the rights issue with commitment to buy a maximum of 189,60 million new shares at Rp4,300, equals to Rp815.28 billion. The dilution effect from the rights issue is 12.13%.

--------------------------------------------------------
LOTS Trading Club™ | www.lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
Special Report, 21 Aug 2011

Tidak seperti biasanya, penurunan tajam IHSG kemarin nyaris tanpa perlawanan. Apalagi pada hari sebelumnya, Kamis 18 Agustus, IHSG justru outperform dibanding indeks bursa saham regional. Saham index mover ASII yang sebelumnya diburu foreigners, kemarin malah jadi bulan-bulanan investor dan turun 9%, sesuatu yang langka. Apa penyebabnya?

Adalah research report Morgan Stanley (MS) yang berjudul "ASEAN Strategy: Upside Limited, Continue to Prefer Indonesia" tertanggal 18 Agustus yang berada dibalik semuanya. Report ini menjadi katalis turunnya IHSG karena Dow juga kembali anjlok 420 poin. Sekalipun MS masih prefer Indonesia, tak pelak target return untuk saham-saham MSCI Indonesia akhir 2011 diturunkan menjadi hanya +1% dari +13% sebelumnya. Masih lebih baik daripada MSCI Singapura yang diturunkan menjadi -5% dari +22%.

Alasannya, ASEAN akan menghadapi tantangan berat di 2H karena tekanan pelemahan ekonomi global. Namun, di 2012 target return MSCI Indonesia naik menjadi +15% karena MS percaya bahwa struktur ekonomi domestik Indonesia masih kuat. Oleh karenanya MS memberi saran kepada investor untuk memanfaatkan koreksi market sebagai peluang masuk pasar. Menariknya, menurut MS tidak ada korelasi positif antara GDP growth dan earning growth di Indonesia. Jadi, sekalipun GDP Indonesia di 2012 dipangkas menjadi 5,8% dari 6,5%, earning emiten tidak banyak menurun. Untuk pilihan sahamnya, MS tidak merubah saham pilihan mereka, dan menambah rekomendasi saham ADRO untuk menggantikan ITMG dan BORN.
(Disclaimer On)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar