Jumat, 16 Desember 2011

Jum'at 16 Des 2011

15:48 ASing net Buy 267M

14:40  End Of Year : ASRI 530, MDLN 300, LPCK 2200, ELTY 142


11:02   Cemas, tapi so far data-data makro Amerika masih konsisten mengarah pada pemulihan ekonomi yang lebih struktural: tenaga kerja! Prospek pelemahan ekonomi global yang terseret oleh krisis Eropa belum secara nyata-nyata menjadi ancaman. Semuanya masih serba dugaan, terutama untuk 2012 nanti. Penguasa Eropa terang-terangan meminta market untuk bersabar, karena tidak akan pernah ada yang namanya 'bazooka' untuk menyelesaikan krisis dengan sekali tembak. Amerika juga secara eksplisit mengatakan tidak akan ikut mem-bailout Eropa. China pun enggan walau sebelumnya santer disebut-sebut bakal memborong surat utang Eropa. Jadi bolanya ada ditangan siapa?

Ada ditangan pelaku pasar! Sekarang investor ataupun spekulan atau siapapun namanya tinggal memilih, ingin membuat nilai aset mereka (dan kita semuanya) hancur dengan cara terus menekan pasar surat utang Eropa padahal tahu persis Merkozy dkk akan cuek bebek? Atau menekan seperlunya untuk terus dapat memutar aset dan tetap survive (sehingga bisa bertanggung-jawab kepada pemilik dana)? Aksi George Soros yang membeli European bonds senilai $2 miliar adalah betting yang berani dan bisa menjadi clue untuk kita.

Adapun atas aset Indonesia, tidak pernah ada keraguan sedikitpun. Negara kita tetap tengah menuju masa keemasannya dalam waktu tidak terlalu lama. Satu bottleneck yang selama ini menghambat segera terpecahkan dengan disahkannya UU Pembebasan Lahan. Pembangunan infrastruktur akan lebih pesat. Jalan tol trans Jawa, jalur ganda rel kereta di pantura, commuter line lingkar Jabodetabek, jembatan Selat Sunda, you name it.

Lihat saja bagaimana saham JSMR, CMNP, INTP atau SMGR yang tetap kokoh saat indeks menghujam. Untuk saham-saham seperti ini, rasanya cocok untuk longterm investment. Infrastruktur pendukung lainnya seperti lahan industri juga telah dan akan lebih kebanjiran investasi asing, ingat LPCK dan KIJA. Saham lainnya, sebisa mungkin mengikuti irama swing-nya.

Status 'investment grade' yang kembali diberikan oleh Fitch Ratings kepada kita adalah satu jejak menuju 'golden age'. Saat ini, Indonesia sejajar dengan India, Kolombia, Kroasia, Rumania, Tunisia, Latvia, Bulgaria, Hungaria, Namibia, Azerbaizan dan Maroko. Satu tingkat diatas Filipina, Portugal dan Turki, namun masih setingkat dibawah Thailand, Meksiko, Rusia dan Brasil. Tapi itu tidak akan lama, banjir dan rentannya politik Thailand akan menguntungkan Indonesia, sorry to say.

Sekarang, dengan modal investment grade, apakah bisa melakukan babat alas di market hari ini? Diragukan, apalagi jika saham-saham favorit langsung dibuka naik 1-2%. Jika tidak, maka boleh dicoba bigcaps macam GGRM, ASII, ITMG, UNTR, TLKM, BMRI, BBRI atau LSIP, KLBF, MAPI dan GJTL.

(By: Krishna DS)


10:48  Asing mulai belanja Banking...

--------------------------------------
 PERSONAL VIEW on 16.12.11
On Global Market
Kembali para pelaku pasar menemukan 'ide' utk keluar dr teritori negatif, kali ini bermodalkan data positif ekonomi AS(turunnya data pengangguran + membaiknya data retail), penguatan obligasi Spanyol, Index Dolar turun 0.4%, nilai tukar Euro menguat thdp dolar AS, yg mjd andalan penguatan bursa Eropa & AS hampir +1% selain itu, para Hedge Fund jg mulai melakukan posisi 'tutup buku' menjelang libur akhir tahun & melakukan 'balancing' saldo.

On Local News
Hasil kerja keras pemerintahan serta para regulator memperoleh apresiasi lbh awal dr yg diharapkan. Salut !!! Stlh sempat kehilangan gelarnya pd bulan Des'1997, kemarin. kembali Indonesia meraih peringkat Investment Grade utk 'Sovereign Debt' sbg negara yg ekonominya terbesar di Asia Tenggara dr Pemeringkat Utang Fitch. Rating utk Utang jangka panjang luar maupun dlm negeri jg naik kelas dr BB+ mjd BBB- dg status outlook yg Stabil. 'Country Ceiling' naik mjd BBB sdgkan utk Utang jangka pendek dgn mata uang Rupiah naik peringkat mjd F3.

Mskpn tdk lepas dr bayang2 krisis ekonomi dunia, Fitch menilai negara Indonesia saat ini secara makro ekonomi memiliki perekonomian yg cukup kuat sehingga mampu bertahan bahkan bertumbuh, rendahnya rasio hutang, inflasi yg terjaga, likuiditas yg kuat, daya beli domestik yg mumpuni serta kondisi politik yg stabil mjd bahan acuan penganugerahan Peringkat Investasi ini.  

Sbg catatan, pd bln Januari lalu, Moody’s Investors Service menaikkan peringkat nasional mjd Ba1, di bln April, Standard & Poor’s menaikkan 'Indonesia’s long-term foreign-currency rating' satu level dari BB mjd BB+ dgn Outlook positif.

Pekerjaan Rumah yg musti segera dihadapi adlh seberapa bsr kesiapan kita dlm menghadapi 'banjir investasi + ekspektasi" yg akan melanda perekonomian kita sebentar lagi...

On JCI

Dr bursa saham, sejalan dgn kondisi bursa regional Asia yg berada diteritori negatif, IHSG kmrn bergerak dibawah tekanan jual yg tinggi dr pr investor, nett sell foreigners sebesar Rp.670.69 Milyar dg nilai tukar Rupiah thdp dolar AS terkoreksi tipis (-0.04%) menjadi Rp. 9090. Spt yg tlh tjd sejak awal bulan Desember ini, pd menit2 terakhir bnyk saham yg diangkat harganya shgg indeks msh berhasil ditutup pd level 3701.54 (-1.33%). 

Ekspektasi pelaku pasar, msknya Indonesia pd kategori 'Investment Grade'  diharapkan mampu mjd 'pil biru' yg mendorong performa IHSG hari ini utk bs kembali keluar dr jeratan Support level, dg kisaran  3715-3767;  R2 3803.

On Stock Pick
Tekanan jual saham2 blue chips serta aksi korporasi buyback saham2 membuat banyak saham bergerak stagnan di level support. Sejatinya, kenaikan Investment Grade yg diperoleh Indonesia, dapat memberikan support kuat atas membaiknya performa dihampir semua lini sektoral saham, disahkannya UU lahan pd hari ini jg diharapkan akan mampu mendorong kinerja saham yg terkait dg sektor ini.

Akumulasi utk saham Infrastructure (TLKM, JSMR, CMNP, SMGR, INTP, PTPP,META); Property(ASRI, SSIA, KIJA); Manufacture & Trade(ASII, GJTL,UNTR, ABMM, PGAS); Mining(PTBA, HRUM, MEDC); Finance (BBRI, BMRI, BBNI,BBCA); Consumer goods (KLBF,GGRM, AISA, GIAA).

Penantian 'window dressing' diakhir tahun dr saham2 BUMN terutama utk emiten yg baru melantai & berada dibawah harga IPO selain itu group konglomerat Astra(AALI,LSIP), Bakrie(BUMI, ENRG,BRAU,ELTY) & MNC(BHIT), Indofood(ICBP, SIMP) jg masih laik utk dicermati.

JCI for today:
Support:      3666; 3646       
Resistance: 3741; 3767  
USD/IDR:    9060-9100

"Selamat berkarya & berinvestasi"
(By: Cynthia. Source:  BI, Kontan)
----------------------------------------------------------
ACROSS CONTINENTS - DEC 16
Hedge funds selling assets as client redemptions may have exacerbated declines for equities and reinforced market volatility on yesterday's slump. Today market sentiment is a "relief", globally and domestic signaled by lowering US jobless claims, lowering rate on Spain's sovereign debt auction, and upgrading INDONESIA TO INVESTMENT GRADE.. Congratulation Indonesia! Keep the spirit and move on!. Market seems "fruitful" this last day of the week, and financial(banks) might lead the index, followed by ASII, UNTR, ICBP, INDF. And pressure on coal might soften, ADRO, HRUM, ITMG could be recover. As infrastructure is the main theme of 2012 project, keep holding cement (SMGR and INTP) and JSMR. See your email for details. Have a nice weekend..

-----------------------------------------------------------

Ini Alasan RI Masuk Investment Grade Versi Fitch

1) Fitch memproyeksikan pertumbuhan PDB rata-rata (Indonesia) lebih dari 6,0 persen per tahun selama periode proyeksi (sampai 2013), meskipun kondisi ekonomi global yang kurang kondusif," kata Director group Fitch's Asia-Pacific Sovereign Ratings Philip McNicholas .

2) Ekonomi Indonesia yang berorientasi domestik dan keberhasilan menciptakan pertumbuhah ekonomi yang relatif kuat tanpa menimbulkan ketidak seimbangan eksternal, atau ketergantungan pada pendanaan eksternal jangka pendek memperlihatkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi akan tahan terhadap guncangan eksternal, sebagaimana terjadi pada 2008.

3) Utang publik yang rendah,dan suku bunga riil yang positif menyediakan otoritas fleksibilitas kebijakan untuk merespons pelambatan.
4) Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi atas kerangka kebijakan makro ada kunci dari kenaikan peringkat ini.

5) Toleransi terhadap penguatan mata uang nominal dalam kerangka kebijakan moneter, dan kesediaan untuk mengetatkan kebijakan jika inflasi mencapai single digit yang tinggi, dan kebijakan fiskal yang hati-hati memperkuat dasar untuk kenaikan peringkat.

6) "Fitch berpendapat profil kredit ini memiliki toleransi pada tingkat peringkat yang baru ini atas kenaikan defisit fiskal bila Undang Undang Akuisisi Tanah mengarah kepada belanja infrastruktur publik yang lebih tinggi.

7) Rasio utang pemerintah bruto terhadap PDB diperkirakan akan turun dari 26 persen pada akhir 2010 menjadi 25 persen pada akhir 2011, jauh dibawah median BBB yaitu 36 persen.

8) Rasio utang atau pendapatan diproyeksikan turun dari 163 persen pada akhir 2010 menjadi mendekati proyeksi median BBB 126 persen pada 2012, meskipun adanya kelemahan struktural fiskal berupa pendapatan yang rendah, hanya 17 persen dari PDB dibandingkan median BBB 33 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar