Jumat, 02 Desember 2011

Jum'at 2 Desember 2011

14:54  Announcement from HRUM:

With reference to our last communication dated 28 November 2011, we are pleased to inform you that on 1 December 2011 we have lifted our Force Majeure declarations which we had communicated to our customers on 28 November 2011.  The decision to lift the Force Majeure declaration was taken with the expectation that the relevant section of the Mahakam River will be re-opened soon and barging traffic on the river can resume shortly thereafter.   As such, we have recommenced our barge loading operations in preparation for this month planned shipments.  Coal production at both PT Mahakam Sumber Jaya and PT Santan Batubara continues as normal.  We believe the impact of the river closure to our December 2011 sales would not be significant and there should not be any major  cancellation on our planned shipments in December 2011, although small delays in shipment are likely.
-------------------------------------------
 LOTS Trading Club™ | www.lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
Investor Reference 2 Dec 2011

IHSG memang naik, tapi rasanya tidak dapat memuaskan semua investor di BEI. Selain masih underperform dibanding indeks bursa global, kenaikan sahamnya pun belum merata disemua sektor. Pergerakan indeks saham Jakarta masih didominasi oleh asap rokok dan asap knalpot kendaraan yang mengepul hampir setiap hari. Sedangkan saham pembuat jalan seperti JSMR, secara tragis harus ditutup turun saat IHSG melejit hampir tiga digit. Sama tragisnya seperti jembatan Kutai yang runtuh diusia muda.

Indeks Dow semalam hanya terkoreksi tipis pasca kenaikan spektakuler tiga hari sebelumnya. Dow tidak buru-buru turun karena selain masih antusias oleh bold action dari bank sentral dunia, data makro yang keluar beberapa hari terakhir seperti consumer confidence, manufacture, home sales, dan ADP report juga seluruhnya positif dan penuh kejutan. Beberapa event lain yang ditunggu investor adalah rilis data payroll versi Labor Dept nanti malam, budget-cutting plan Italia pada 5 Des, ECB rate 8 Des dan EU leader meeting 9 Des.

Merkel terus menegaskan pendapatnya bahwa krisis utang tidak akan pernah dapat ditangani dengan menambah utang lebih banyak. Oleh karenanya ECB tidak dapat memberikan pinjaman langsung kepada negara. Apakah dengan demikian Jerman setuju untuk membiarkan ECB memberi pinjaman secara tidak langsung melalui IMF? Jawabannya ada pada tanggal 9 Des nanti. Jerman lebih prefer memberikan Komisi Eropa hak veto untuk menggagalkan setiap RAPBN negara-negara euro yang dianggap melanggar batasan defisit dan jumlah utang.

Di Jakarta, investor tengah menantikan rilis cadangan devisa yang terbaru oleh Bank Indonesia yang diketahui banyak berkurang untuk menjaga stabilitas rupiah. Adapun rencana kenaikan harga BBM memang cukup mengganggu walaupun pemerintah yakin hal tersebut tidak akan memicu inflasi ataupun menekan pertumbuhan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar