Rabu, 01 Juni 2011

Berita Pagi Rabu 1 Juni 2011

Rugi Bersih Bakrie Telecom Rp41,1 Miliar

Operator telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk pada kuartal I/2011 mengalami rugi bersih Rp41,1 miliar. Meski demikian, perseroan menilai rugi bersih itu wajar karena konsekuensi dari upaya peningkatan investasi guna menajamkan penetrasi di layanan data.
Dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia malam ini, Bakrie Telecom menyatakan investasi di layanan data akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan telekomunikasi nasional karena terbuka akses Internet bagi masyarat.

Bakrie Telecom dalam 3 bulan pertama tahun ini membukukan pendapatan usaha Rp900 miliar atau naik tipis 0,7% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama 2010 sebesar Rp893,6 miliar.

Pendapatan bersih perseroan berkode BTEL itu meningkat 1,3% atau dari Rp708,5 miliar menjadi Rp717,9 miliar. Kenaikan pendapatan itu disebabkan pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 23,2% menjadi 13,6 juta pelanggan dari sebelumnya 11 juta pelanggan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------

 Wednesday Early BIRD Edition (Edwin Sebayang-MNC securites)..

Tajamnya Penguatan Wall Street (Avg up 1%), naiknya harga minyak (+2%) & nikel (+2%) serta menguatnya Rupiah mjd sentimen positif berlanjutnya penguatan Bursa Indonesia Rabu (1/6) ditengah memburuknya bbrp data ekonomi penting AS spt: Laporan Tingkat Kepercayaan Konsumen bln Mei turun tajam -7.88%, Index Chicago Purchasing Managers bln Mei juga turun tajam -16.27% & data harga rumah tipe keluarga single yg turun tajam ke level terendah baru selama thn 2011

Wall Street ditutup menguat tajam +128 poin dlm perdagangan Selasa (31/5) didorong optimisme atas paket bailout Yunani setelah Jerman menyetujui Yunani merestrukturisasi utangnya ditengah melemahnya bbrp data ekonomi AS.

Laporan Tingkat Kepercayaan Konsumen bln Mei turun tajam  -7.88% ke level terendah selama 6 bln mjd 60.8 dari 66 di bln April dan jauh lebih rendah dr konsensus ekonom di level 66.5.

Index Chicago Purchasing Managers bln Mei juga turun tajam -16.27% mjd 56.6 dr level 67.6 di bln April dan jg lebih rendah dr konsensus ekonom pd level 62.6.

Dan yg terburuk adlh data harga rumah tipe keluarga single yg turun tajam ke level terendah baru selama thn 2009, yg jelas mengindikasikan bukti tjd nya "double-dip" di perumahan AS.

DOW 12569.79+128.21+1%
NAS 2835.3+38.44+1.37%
S&P 1345.2 +14.1 +1.06%
OIL 102.64 +2.04 +2.04%
GOLD 1535.9 -0.4 -0.02%
NICKEL 23595 +505 +2.19%
CPO 3393 -15. -0.49%
TLK.35.98  (7705)
IIT.30.35   (5200)

Tue IDX Range: 3830-3880

BUY:  TLKM, ITMG, INDF, BBRI, INDY, BMRI, UNVR, AKRA, UNTR, ASII, INCO, TINS, MAPI, PTBA,

SELL:  BULL, GIAA, BLTA, ELSA, MEGA, BNBR, MIRA (ES-MNC Securities/Disclaimer On)BLTA, ELSA, MEGA, BNBR, MIRA (ES-MNC Securities/Disclaimer On)
---------------------------------------------------------------------------------------


PERSONAL VIEW by cynthia
Setelah ditutup menguat tipis +0.28% menjadi 3838.42 dengan value Rp. 5.84 T serta nett buy asing senilai Rp. 448 Milyar, hari ini peluang lanjutan penguatan IHSG terbuka di kisaran 3820-3855 didukung oleh penguatan Rupiah (+0.06%) menjadi Rp. 8543. 

Bailout utang Yunani, outlook data manufaktur di Jepang yg membaik, ekspektasi pengumuman lanju inflasi Mei, esok hari, UU Mata Uang yg mengatur berbagai hal ttg pengelolaan mata uang Rupiah, kemungkinan kenaikan SBI (yang akan berimbas positif terhadap saham berbasis perbankan, consumer goods & property); penguatan nilai tukar Rupiah thdp dolar AS; kenaikan harga komoditas (yg akan berpengaruh terhadap saham berbasis tambang + perkebunan); maraknya aksi korporasi 'private placement' & IPO masih akan menyisakan euphoria  sesaat dibulan Juni. Diharapkan agar para investor untuk tetap mewaspadai 'jurus' profit taking mendadak dari "hot money" serta jadual tahunan market yg biasanya berada di posisi flat dibulan Juni-Juli.  

Hari ini para Bakrie's lover akan kembali bertenang hati setelah beberapa corporate news yg berhembus ttg laporan keuangan BUMI yg kemungkinan akan dirilis pada tgl 11 Juni'11 mendatang; membaiknya pemasukkan ENRG dari kenaikan hasil jual produksi gas & minyak; aksi akumulasi saham ELTY dilevel 150-155 setelah terkoreksi cukup lama; kenaikan harga jual karet yg seharusnya memicu kenaikan UNSP; rencana kuasi reorganisasi sang induk usaha BNBR. MNC fans juga akan dihibur dengan kelanjutan penguatan saham BHIT sementara BMTR dan MNCN yg tengah sibuk bebenah diri dengan berbagai aksi placement yg dilakukan. 

Untuk pilihan saham hari ini: saham group Astra (ASII; UNTR); saham perbankan (BBRI + BMRI); consumer goods (INDF; KLBF); saham pertambangan (BOW untuk ITMG; PTBA; BUMI; ANTM; TINS; profit taking untuk ADRO & PGAS).

JCI for today:
Support:      3790 ; 3810
Resistance: 3850 ; 3870
USD/IDR :   8520 - 8545
---------------------------------------------------------------------------------------

Morning, good piece for ADRO (BUY TP Rp2800) and BUMI (BUY TP Rp3950).

PERTH (miningweekly.com) − Two of the world’s top three thermal coal exporters could be Indonesian companies by 2015, an analysts said on Tuesday.

Wood Mackenzie lead analyst for South East and North East Asia, Rudi Vann said that production and new domestic investments would be the key to Indonesia making up the largest share of thermal coal growth for exports in the next decade.

This production boom would benefit the country’s economy and find opportunities in China, even with one-billion tons of increased Chinese production expected, Vann said.

He predicted that Indonesian firms Bumi Resources and Adaro Energy would be two of the top three thermal coal exporters by 2015, as each owned mines at the top of the ten largest mine expansions for thermal exports in the world.

In all, six of the ten largest mine expansions in the thermal coal market belonged to Indonesia.

“The production increase in mines plus greenfield projects will propel Indonesia to account for the largest share of thermal coal production growth for exports. This will also benefit the local economy with a record high of $7-billion contribution to government revenue this year,” Vann said

Tidak ada komentar:

Posting Komentar