Selasa, 07 Juni 2011

Berita Pagi Selasa 7 Juni 2011

KS Butuh 900.000 Ton Coaking Coal Per Tahun

PT Krakatau Steel Tbk membutuhkan batu bara kokas (coaking coal) sebanyak 900.000 ton per tahun sebagai bahan baku pembuatan baja dalam rangka menopang rencana pembangunan pabrik blast furnace.

Direktur Keuangan Krakatau Steel Sukandar mengatakan perseroan sedang terus menjajaki dengan sejumlah perusahaan untuk pengadaan coaking coal itu, salah satunya adalah PT Borneo Lumbung Energi&Metal Tbk.

“Kebutuhan coaking coal kami sekitar 900.000 ton per tahun, untuk pabrik blast furnace. kami sedang terus melakukan kajian untuk mencari sumber coaking coal. [kemungkinannya] ada Borneo, ada juga beberapa yang lainnya. Dari Australia juga kami lihat, tapi kami utamakan yang domestik. Sampai sekarang belum ada kesepakatan, masih kajian-kajian,” ujarnya,  hari ini.

Dia mengatakan pembangunan pabrik berteknologi blast furnace berkapasitas 1,2 juta ton per tahun itu sudah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dan rencananya pabrik itu akan mulai dibangun pada kuartal III/2011 dan diharapkan selesai pada awal 2014.

Direktur Utama Fazwar Bujang mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap finalisasi untuk mendapatkan pinjaman dari Export Credit Agency (ECA) sekitar Rp4,18 triliun. Kemungkinan besar pinjaman itu dari Export Credit Agency asal Cina.

Sukandar kembali menambahkan persetujuan pinjaman itu baru di dapat dari pemegang saham, dan kemungkinannya itu dicairkan secara bertahap.

“Kemungkinan itu dari konsorsium satu ECA. Kami baru menerima persetujuan untuk ajukan pinjaman, maka setelah ini baru kami boleh untuk konstruksi blast furnace dan peroleh pinjaman, dan lainnya. Setelah itu baru apply ke ECA. Dan pencairannya kemungkinan bertahap selama tiga tahun,” jelasnya.

Dengan selesainya pabrik blast furnace tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perseroan.
-----------------------------------------------------------------------------------

Agenda 07 Juni 2011 Rups Tembaga Mulia Semanan, BYAN, Jaya Kontruksi Manggala, WINS, APLN, BTEL,

Cum Dev SMDR 160, Cum Dev TRAM
---------------------------------------------------------------------------------

Astra Alokasikan US$145 Juta Untuk Kembangkan Usaha

Raksasa otomotif PT Astra International Tbk mengalokasikan pinjaman senilai US$145 juta sebagai dana siaga pengembangan usaha.

Juru bicara Astra International Yulian Warman mengatakan sampai saat ini dana itu masih utuh di kas karena perseroan belum membutuhkannya.

“Pinjaman itu belum dimanfaatkan, karena hanya untuk jaga-jaga kalau dibutuhkan pengembangan usaha. Jadi, sebagai dana cadangan kalau sewaktu-waktu diperlukan,” jelasnya sore ini.

Dia menuturkan investasi PT Astra Daihatsu Motor, yang berada di bawah bendera Astra International, membangun pabrik senilai Rp2,1 triliun juga tidak menggunakan dana pinjaman itu.

Astra International beberapa waktu lalu mendapatkan pinjaman senilai US$145 juta dari Mizuho Corporate Bank Ltd  (Singapura), DBS Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (Singapura), dan PT ANZ Panin Bank.
------------------------------------------------------------------------------------

Agenda penting yang diprediksi akan mempengaruhi pasar Asia hari ini 7/6/2011.

TOKYO. Sejumlah event dan agenda berikut diprediksi bakal mempengaruhi pasar obligasi dan mata uang Asia hari ini.

Jepang:
- Chief Cabinet Secretary Yukio Edano, Finance Minister Yoshihiko Noda, dan Fiscal Policy Minister Kaoru Yosano akan menggelar media briefings setelah pertemuan kabinet pagi ini.
- Pada pukul 08.50 waktu Tokyo, Kementrian Keuangan akan merilis daya cadangan aset Jepang pada Mei.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 1,2% yang jatuh tempo Juni 2021 adalah 1,145%. Yen diperdagangkan di posisi 80,14 per dollar.

Indonesia:
- Pemerintah akan melelang surat utang negara berjangkawaktu 10,15, dan 20 tahun senilai Rp 5 triliun.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga  8,25% yang jatuh tempo Juli 2021 adalah 7,35%. Rupiah diperdagangkan di posisi 8.513 per dollar.

Malaysia:
- Bank sentral akan merilis data mengenai cadangan mata uang asing dalam kurun waktu dua minggu yang berakhir 31 Mei lalu.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 4,16% yang jatuh tempo Juli 2021 adalah 4,03%. Ringgit diperdagangkan di posisi 3,0030 per dollar.

Filipina:
- Berdasarkan survei sejumlah analis oleh Bloomberg, Indeks Harga Konsumen pada Mei bakal naik 5% dibanding tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada April, Indeks Harga Konsumen Filipina sebesar 4,5%.
- Bank sentral akan merilis data mengenai cadangan mata uang asing pada Mei.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 7,375% yang jatuh tempo Maret 2021 adalah 6,40%. Peso diperdagangkan di posisi 43,213 per dollar.

Singapura:
- Pemerintah akan merilis data mengenai cadangan mata uang asing untuk Mei.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 2,25% yang jatuh tempo Juni 2021 adalah 2,30%. Dollar Singapura diperdagangkan di posisi S$ 1,2296 per dollar.

Barratut Taqiyyah, Bloomberg
-- kontan.co.id --
---------------------------------------------------------------------------

UOBKH-BDG81 Fastbreak : IHSG mengawali pekan ini dengan ditutup melemah 9,82 poin (0,26%) di level 3.834,20 pada transaksi senin kemarin. Sementara bursa wall street kembali ditutup melemah 0,5% di 12089,96 dipimpin saham2 sektor perbankan dan energi ditengah kecemasan investor akan pelambatan pemulihan ekonomi.
Pada perdagangan Selasa (7/6) ini diperkirakan IHSG kembali berada dalam tekanan jual,
Lebih banyaknya sentimen negatif dibandingkan sentimen positif mempengaruhi laju IHSG.
Investor agar tetap mewaspadai adanya sinyal penurunan di tengah minimnya sentimen positif dan bisa mencermati saham-saham lapis ke dua.

Stockviews:
IDX range 3800 - 3850

BJBR : long term buy, support 1210
KRAS : long term buy, support 1120
ASRI : buy, support 325
SMGR : akumulasi beli, support 9500
GIAA :  long term  buy, support 510
LSIP : buy, support 2350
BHIT : hold, menguji resisten 240
BUMI : sell, suggest level 3550
~disclaimer ON~
-----------------------------------------------------------------------------

Tuesday Early BIRD Edition (Edwin Sebayang-MNC securites)..

Bursa Indonesia diperkirakan akan terkena lanjutan tekanan jual ditengah kembali turunnya Wall Street dihari ke-4 dimana Dow Jones selama 4 hari turun -480 poin dan masih berpotensi turun -4.5% di minggu kedepan serta ditengah turunnya harga minyak mentah dunia, nikel dan timah ditengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Wall Street kembali turun 4 hari berturut-turut dlm perdagangan Senin membuat selama 4 hari Dow Jones turun -480 poin, menyentuh level terendah selama 2,5 bulan terakhir (sejak 18 March'11), didorong memburuknya bbrp data ekonomi AS yg memberikan outlook bearish atas ekonomi sementara keinginan membeli dipasar menipis.

Sektor yg diasosiakan dgn ekonomi adlh sektor perbankan dimana cthnya saham Bank of America turun -4%, level terendah sejak May 2009 serta sektor energi energi juga terkena tekanan jual dimana indeks sektor energi turun -3.2% ditengah rencana OPEC menaikkan jumlah produksi minyak minggu ini untuk menekan tingginya harga minyak yang menekan permintaan akan minyak.

Menghadapi situasi market yg sgt choppy sepanjang Juni ini, akan lebih bijak jika investor MNC Securities menghindari bahkan Sell saham-saham yg tidak jelas secara fundamental dan berkolestrol tinggi, dan fokuslah atas saham-saham yg kuat scr balance-sheet.

DOW 12089.96. -0.5%
NAS 2702.56  -1.11%
S&P 1286.17  -1.08%
OIL 98.78  -1.43
GOLD 1545. +0.21%
NICKEL. 22630. -0.75%
TIN.26 005. -1.5%
CPO.3404. +1.67 %
TLK.35.18   ( 7480)
IIT.3016   (5130 )

Tue IDX Range: 3800-3850
BOW:  BBRI, TLKM, ITMG, ASRI, INDF, INDY, BMRI, UNVR, AKRA, UNTR, ASII, MAPI, PTBA (ES-MNC Securities/Disclaimer On)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar